Kamis, 19 Desember 2013

Seputih Pasir (Part 1)

     Tidak ada yang istimewa. hanya hempasan tanah luas beralaskan pasir putih yang membentang di lumuri birunya air yang beriak riak dan ombak yang saling berebut pandang.

"ahhhh.. ini matematika ya? ko rumit amat? heran !" dumel yasmin yang sedang memperhatikan buku catatannya.
sret ! dengan lincah reno mengambil alih buku berwarna coklat polos itu dari tangan yasmin sahabatnya "yang kayak gini tuh serahin aja ke Masternya. ia ngga io?" celoteh reno sambil memasang cengiran khasnya dan menepuk pundak rio yang hanya tersenyum saat itu.
tangan yasmin spontan ingin mengambil paksa bukunya yang masih parkir di tangan sahabatnya yang sedang menyebalkan ini "ah Lo ren ! balikin gak buku gue !" titah yasmin.
"cup dulu dong cantik" jawab reno sepaket dengan wajah genitnya yang menyebalkan tiada ampun itu.

seketika pipi yasmin memerah seperti orang menor dengan blason nya. ia tersipu 'salting'.
namun lima detik kemudian yasmin mulai beraksi dengan tingkah usilnya. ia berjongkok dan mengambil segumpal pasir dan bersiap untuk menghamburkannya di atas kepala reno.
"ehh !!" reno mengelak. tapi ahh tangan yasmin lebih gesit.

"ahh yasmin ! gua tadi pagi udah keramas tau !" ucapnya kesal sambil mengacak ngacak rambutnya untuk membersihkan pasir di rambutnya.
"masa bodo. emang gua pikirin!" ucap yasmin cengengesan.

"eh.. gue tantang lo berdua" tunjuk reno menatap rio dan yasmin bergantian "siapa yang paling cepet sampe rumah gue. yang kalah harus nyatet pelajaran selama seminggu di buku pemenang." ucapnya menantang dengan nada menggoda.
"emmh.." rio dan yasmin berfikir sejenak.
namun nihil reno sudah terlebih dahulu lari meninggalkan mereka berdua yang masih berjongkok di atas pasir.

Licik ! pikir rio dan yasmin.
tanpa pikir panjang "gue ngga mau nulis catetan pelajaran di buku reno ! bayyy rio. !!" ucapnya sambil meninggalkan rio yang masih mengkerutkan dahinya diam di tempat.
"ishh.. nyatet dua buku lagi deh gue.." desis rio pasrah.

brakk !
"assalamualaikum mbak . hh..hhh" sapa reno melihat mbak anis yang sudah stand by di kursi dekat televisi. reno masih sibuk mengatur nafasnya sesekali ia cengengesan karna bebas menyatat pelajaran selama satu minggu.

"Renooo !!!!" suara teriakan nyaring itu memaksa reno membalik kebelakang.

brukk !!
"aduh.. yas!" rintih reno yang tertelungkup dan tertindih oleh badan mungil yasmin yang tetap saja berat.
"ahahahaha!!"
"malah ketawa lagi lo yas. ! berat nih kaki gue sakit banget ! aww " ujarnya yang masih merintih.
yasmin pun berdiri dan membantu reno berdiri juga. tetap dengan ketawa kecil.
"hehe.. maaf ya ! lagian lo mana ada lomba lari tanpa garis start ! curang lo !" celetuk yasmin sambil merangkul reno berdiri.

Mbak anis yang sedari tadi diam melihat tingkah reno dan sahabat reno, hanya cekikikan dan tertawa kecil. "ayo masuk. rio mana?"

"oiya rio." ucapnya yang baru sadar bahwa ia meninggalkan rio dan berlari. " nah tuh dia !" serunya sembari menunjuk rio yang sedang berlari kecil.
"assalamualaikum mbak anis" sapanya ramah sambil mencium punggung tangan mbak ania. sedetik kemudian ia beralih pandang melihat sebal yasmin yang hanya nyengir saat itu dan reno yang masih meringis kecil.
"kenapa reno?"
"ditiban badak !" jawab reno ngasal sambil melirik sinis yasmin yang masih cengengesan tak berhenti tertawa.
"hehe. maaf tadi gue sengaja !" jawab yasmin yang semakin keras tertawa.
"ayo masuk. udah mau hujan !" titah mbak anis.
"aww !sakit banget nih !!" rintih reno sambil meraba raba kakinya.
"kayaknya ke kilir !" tambahnya.

mbak anis mendekat kepada reno yang masih di rangkul di pundak yasmin.
"mana sini mbak liat " dengan serius mbak anis memijit kecil kaki reno mencari titik nyeri itu.
"aww ! sakit mbak !" reno meringis.
"yauda sini mbak bantu ke kamar." ucap mbak anis membantu reno berjalan ke kamarnya. rio hanya mengintil ke tiga orang itu dari belakang.

sesampainya di ruangan ber cat hijau pucat dengan banyak poster maher zain. kamar reno.
reno didudukan di kasur yang ber bed cover bercorak cream polos itu masih meringis menahan sakit yang nyut-nyutan di bagian kakinya.

"mbak urut mau?" tawar mbak anis kepada reno.
"emang mbak bisa ngurut?" tanya reno sambil meringis ringis kecil.
mbak anis mendengar pertanyaan reno hanya nyengir dan menggeleng malu.
"yeh.. kalo ngga bisa ngurut bukannya sembuh malah nambah sakit kali mbak ." ujar reno.
"yauda sama gue aja. gue bisa ngurut kok !" ujar yasmin yang langsung mengambil posisi ke depan kaki reno yang masih berselunjur di kasurnya sendiri.

"eh eh yas ! sakit ngga nih?" tanya reno menahan tangan yasmin yang sudah bersiap memijit kakinya.
yasmin terkejut bukan main. kini dengan mata bertatapan sejajar dengan reno dan tangan dingin reno menyentuh erat tangannya yang lebih dingin karna gugup dan gelagapan.
"yas? ye ini orang malah bengong !" ujar reno yang makin mendekatkan wajahnya ke wajah yasmin yang menatapnya fokus dari tadi.
sama seperti yasmin reno menjadi diam terpaku menatap mata mungil yasmin yang kini ada di hadapannya.

"hadehh.. virus kasmaran nih ceritanya?" celetuk rio yang melihat jelas adegan ke dua sahabatnya itu.
mbak anis hanya cekikikan mendengar celetukan rio yang seperti menggoda.

"emmh.." yasmin semakin salting melihat mata reno yang hanya berjarak 7 centi dari matanya.
indahnya mata ini ! gumam yasmin dalam hati.

tiba tiba saja satu buah telapak tangan mengahalang mata itu berhadapan.
rio ! ya. dia menyebalkan ! gumam yasmin yang mulai sadar.

"eh.. hmm.. jadi ngga nih ngurutnya? makin nyut nyutan nih!" keluh reno yang sebenarnya hanya mengalihkan suasana.

ke esokan harinya.
di sekolah.

"gimana ren? kaki lo udah baikan?" tanya yasmin antusias begitu reno masuk dan menaruh tasnya di atas meja.
"ciee.. yasmin.. peehatian amat sama reno !" goda rio yang dari tadi duduk di samping yasmin.
yasmin hanya menunduk menyembunyikan rona-rona merah yang menjalar wajahnya karna malu.
"iya yas. kaki gue mendingan. tapi tadi malem punggung gue sakit. semuanya sih. sebadan badan pegel. tidur aja susah "keluh reno sambil duduk di bangkunya yang berposisi di depan bangku yang yasmin duduki.
"by the way.. makasih ya yas." ucap reno memberi senyuman terbaiknya kepada yasmin yang masih tertunduk saat itu mengangkat kepalanya dan mengembalikan senyuman reno dengan lebih manis.
"hehe. iya ren. sama sama" jawab yasmin.

"dan lo." reno mengalihkan matanya ke rio yang dari tadi sibuk mengutat buku matematika yang ada ditangannya. "lo nyatet pelajaran di buku gue selama seminggu !" ujar reno di selingi senyuman andalannya. membuat rafa kesal dan mengangguk pasrah. "iya deh  .." jawab rio pasrah dan tak mengalihkan pandangannya pada buku yang ada dihadapannya. Meratapi nasib seminggu kedepan

*

To Be Continue !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar